As some of you have known, I went back early to Indonesia. I didn't finish my second year of AuPair-ing in Belgium. Because apparently I had to work with a wicked witch, and I got a job offer in the company that used to work for.
After a few months, I feel the urge to go back to Europe, even just for vacation (for now), knowing that I just started working a few months ago, my bank account looks really pathetic. But after a few months of thinking and praying, I decided to go to Netherlands for vacation. This post would mostly talk about how to apply Schengen Visa for Indonesian. So, for this one I'm just gonna write it in Bahasa (You can use google translator if you want to know :p)
Jadi setelah yang saya jelaskan diatas, kali ini saya apply visa schengen dengan modal nekat, dan tabungan yang ga seberapa. Mitos-mitos bahwa apply visa schengen itu susah, dipatahkan dengan kunjungan ke embassy yang hanya memakan waktu kurang dari 10 menit ketika submit dokumen dan apply visa (Ga termasuk antri masuk embassynya yang 1 jam sendiri -_-)
Seperti yang saya baca pada hasil googling saya dan blog-blog beberapa orang, cara paling mudah untuk apply visa schengen adalah melalui kedutaan Belanda. Tapi oh tapi, untuk membuat appointment dibutuhkan kesabaran dan ketabahan extra. Untuk membuat appointment kamu hanya cukup masuk ke website ini, website ini akan di refresh tiap harinya jam 6 sore. Ketika peak (holiday season) akan lebih susah untuk membuat appointment, jadi harus rajin nangkring di depan laptop dan mulai refresh browser sejak jam 5.55 sore, mulai jam 6 akan muncul hijau-hijau (available slot) yang akan terisi penuh dalam hitungan detik saja, jadi ini sistemnya siapa cepat dia dapat. Saya disini bermodal nekat, tanpa sponsorship, etc. Kalau untuk sponsorship cuma ada perbedaan dikit sih didokumen yang harus disubmit, tapi saya ga akan bahas itu disini.
Setelah berhasil membuat appointment maka system akan mengirimkan instruksi ke email anda. Instruksi tersebut berisi bukti appointment, daftar dokumen yang harus di-submit dan formulir visa schengen.
Daftar Dokumen yang harus di submit menurut email yang didapat (Asli & fotocopy) adalah
- Passport - Fotocopy yang harus disubmit adalah halaman depan saja dimana tertera nama foto, nomor passport, etc
- Pasfoto - Ukuran pasfoto 3.5x4.5 dengan latar belakang putih, keterangan lengkap bisa di google. Saya foto di fuji film, Rp 50.000,- (75.000 include softcopy) dengan garansi cetak ulang apabila foto ditolak. Di kedutaan juga disediakan fasilitas cetak foto Rp 50.000 (ga jelas perlembar atau bagaimana karena saya tidak menggunakan fasilitas ini)
- Formulir Visa Schengen - Lengkap di tanda tangan pada halaman kedua dan ketiga
- Asuransi - Saya menggunakan AIG, untuk world premier dengan pertanggungan max 100.000 USD (Kedutaan mengharuskan minimal cover 30.000euro). Untuk asuransi sendiri saya hanya bawa print out softcopy, karena hardcopy belum saya terima ketika saya harus submit dokumen ke kedutaan (untung ga di tanyain hehehe). Biayanya sendiri adalah $47.50 untuk pertanggungan 15 hari
- Reservasi Tiket Pesawat - Kedutaan belanda tidak mengharuskan untuk beli tiket, namun reservasi tiket pesawat diperlukan. Untuk yang satu ini saya pergi ke salah satu travel agent yang ada di Mall di bawah kantor saya (Pa*n*rama Tours), mas-mas yang melayani sangat helpful, dalam waktu singkat saya dapat reservasi tiket pulang pergi jakarta-amsterdam-jakarta, yang bisa di hold sampai dengan 6 hari setelah tanggal reservasi (jadi bisa ditebus ketika visa sudah ditangan)
- Financial Prove - Bukti kecukupan dana, this is the tricky part. Karena baru mulai kerja beberapa bulan yang lalu jadilah saldo yang nangkring konstan di rekening saya hanya cukup meng-cover minimal dana 34euroxmasa tinggal selama di Schengen area. Ini yang saya harus jungkir balik gimana caranya biar terlihat cukup meyakinkan. Untuk amannya sih lebih baik saldo itu 34euroxmasa tinggal + harga tiket pesawat (kalau tiket belum dibeli) + harga penginapan selama disana. Jadi saya mengakalinya dengan, ngeprint buku tabungan, dan bikin appointment setelah gajian. Saya tidak fotokopi buku tabungan, melainkan hanya printout dari internet banking selama 3 bulan terakhir. Selain itu saya juga melampirkan fotocopy kartu kredit, slip gaji 3 bulan terakhir, dan surat keterangan bekerja (untuk wiraswasta, katanya bisa submit SIUP)
- Bukti Reservasi Hotel - Saya menggunakan booking.com, dan cari yang DP 0% dan free cancellation. Jadi bisa saya cancel ketika visa ditangan (karena memang rencana untuk numpang-numpang di rumah teman)
- Biaya Visa - 60euro, dibayar dengan rupiah sesuai kurs yang berlaku saat itu. Hari itu saya harus membayar Rp 950.000,- untuk visa
Sekitar jam 7.45 pagi, registrasi ulang dibuka, disini saya harus menuliskan nama, dan nomor passport, lalu nanti ada petugas yang akan mengecek asuransi dan pasfoto, setelah itu saya disuruh menunggu sampai nama saya dipanggil. Tepat jam 8, petugas pun mulai memanggil nama sesuai dengan urutan registrasi. Begitu nama saya dipanggil saya langsung jalan cepat ke bagian konsuler, dan saya pun mendapat nomor urut 1. Saya hanya harus menunggu sebentar karena si petugas di loket masih mempersiapkan diri. Setelah itu nomor saya pun dipanggil. Proses wawancara pun dimulai.
Petugas: Tujuannya apa?
Saya : Liburan
P: Sendiri?
S: Iya
P: Owh pernah studi di Belanda (Setelah melihat MVV nangkring di passport)
S: Ngga, jadi aupair
P: Owh seru yah, berapa lama?
S: 1 Tahun di Belanda, 8 bulan di Belgia
P: Okay (Beliau pun mengecek dokumen lainnya). Ohhh kerjanya di I*M (kebetulan saya bekerja di salah satu perusahan global IT ternama)
S: Iya
P: Sudah berapa lama?
S: 6 bulan, tapi sebelum ke belanda udah kerja disana dulu 2 tahun
P: Ok, emang perjanjiannya seperti itu yah? Enak banget..
S: Iya (errrrr.... tipu2 dikit gpp lah yahhhh..)
P: Tante saya juga pernah kerja disitu..
S: Oh iya ...
dan basa basi selama beberapa menit pun berlanjut
P: Ok, fingerscan dulu yah
S: Ok
P: Ok, silahkan duduk dulu. Nanti dipanggil
S: Ok
saya pun duduk dengan jantung serasa mau copot, deg-degan menanti nasib
P: Mba Asri, visanya bisa diambil hari kamis tanggal 1 Mei, seharusnya jadinya besok, tapi karena satu dan lain hal baru bisa diambil tanggal 1 Mei
S: Okay (percaya ga percaya kalo akhirnya tuh visa keramat di approve juga)
P: Okay, sampai ketemu hari kamis yah mba
S: Okay (berjalan keluar dengan perasaan percaya ga percaya, senang, campur aduk, super ngantuk karena harus bangun jam 5 pagi demi sampai ke kedutaan on time)
Intinya sih ketika di interview jawab seperlunya aja, iya atau ngga, jangan menjawab yang bikin mereka makin bertanya-tanya lagi. Kalau dokumen lengkap dan tidak mengada-ada, pasti visa akan di approve
So, good luck with your visa. If you need any help or want to ask something just ask me :)